Teleskop Hubble. Kredit: Anehdunia.com
Ketidaksengajaan
Alkisah di negara Belanda pada tahun 1608, ada sebuah rumah optik yang
biasa menjual kacamata-kacamata bagi penderita mata rabun. Rumah optik ini
seperti rumah-rumah optik pada umumnya yang waktu itu berdiri. Tak diketahui
pula siapa pemilik rumah optik ini. Suatu hari ada penderita rabun yang membeli
kaca mata di rumah optik tersebut. Pemilik optik kemudian memilihkan lensa yang
cocok bagi penderita rabun tersebut dengan cara menyuruh penderita untuk
memakai lensa tersebut dan melihat-lihat sekeliling. Tanpa disengaja penderita
bisa melihat dengan jelas burung yang sedang hinggap diranting pohon yang pada
waktu itu berjarak kurang lebih 50 meter jauhnya. Penderita langsung membeli
kaca mata beserta lensa tersebut. Lalu penderita ini membicarakan kepada
temannya dan pada akhirnya menjadi viral pada waktu itu hingga sampai ke
telinga seorang ilmuwan yang bernama Galileo Galilei. Siapa Galileo Galilei
ini? apa hubungannya dengan teleskop?
Galileo Galilei dan Teleskop
Galileo Galilei adalah seorang ilmuwan dari Italia yang membidangi
Astronomi, Fisika, dan Matematika. Galileo adalah ilmuwan yang mendukung teori
Heliosentris dari Copernicus. Tetapi waktu itu Galileo masih ragu karena
terkendala pengamatan. Lalu Galileo mendengar bahwa ada semacam alat yang bisa
membuat jarak benda jauh bisa menjadi lebih dekat atau lebih jelas terlihat
dengan cara menggabungkan dua cermin lensa pada jarak tertentu. Galileo
mendengar alat itu dari penderita mata rabun yang telah dijelaskan diatas tadi.
Lalu Galileo mulai membuat teleskop pertamanya dengan menggunakan 2 buah lensa
cembung dan sebuah tabung sekitar 50 cm. Lensa tersebut diletakkan pada kedua
ujungnya. Teleskop Galileo ini dikenal dengan teleskop refraktor atau bias. Teleskop
pertama yang dibuat Galileo ini berhasil mengobservasi Venus beserta
fase-fasenya. Selanjutnya Galileo membuat beberapa modifikasi terhadap
teleskopnya dan berhasil mengobservasi 4 satelit alami besar Jupiter yang
bernama Ganymede, Io, Europa, dan Callisto. Untuk menghormati temuan Galileo
ini 4 satelit alami tersebut diberi nama satelit-satelit Galilean.
Galileo Galilei. Kredit: Universetoday.com
Perkembangan Teleskop
Teleskop refraktor Galileo terus disempurnakan oleh generasi
berikutnya. Di tahun 1650-an, Cristian Huygens seorang ilmuwan menggunakan
teleskop refraktor buatannya sendiri berhasil menemukan Titan, satelit alami
terbesar Saturnus. Lalu ada Johanes Kepler dengan teleskop refraktornya
berhasil menemukan jarak-jarak antar planet Tata Surya dengan Matahari yang
lebih akurat yang tertuang dalam Hukum Kepler. Lalu di tahun 1700-an, Sir Isaac
Newton berhasil membuat modifikasi teleskop refraktor yang dikenal dengan
teleskop reflektor. Jika teleskop refraktor menggunakan 2 buah lensa cembung,
maka teleskop reflektor menggunakan cermin cekung dan cermin datar. Tentu disini
cermin cekung berperan sebagai pengumpul cahaya. Selanjutnya diabad modern,
teleskop tidak hanya memiliki panjang gelombang tampak saja, ada teleskop yang
memiliki panjang gelombang radio, mikro, infra merah, bahkan sinar-X. Saat ini
hanya teleskop Hubble yang dinobatkan sebagai teleskop yang bisa melihat objek
luar angkasa hingga miliaran tahun cahaya jauhnya. Baru-baru ini teleskop
Hubble akan segera dipensiunkan dan akan diganti dengan teleskop James Webb
yang diharapkan dapat melihat lebih jauh lagi dari apa yang telah dilihat oleh
teleskop Hubble.
Perkembangan Teleskop Menurut Jarak Observasi. Kredit: Obengplus.com
Berikut video ilustrasi tentang Galileo Galilei dan apa yang dilihat dengan teleskop pertama buatannya.
What Galileo Saw With His Telescope. Kredit: YouTube.com/Space Race
Sumber :
Maharta, Nengah. 1987. Belajar Fisika Sistematis. Bandung: Conseps
Science Bandung.
Soeharto. 1992. Fisika Dasar II. Jakarta: Gramedia.
Michael H. Hart, 1999. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh
dalam Sejarah. Yogyakarta: Kanisius.
Waluyo, Herman J. 2007. Pengantar Filsafat Ilmu. Salatiga:
Widyasari Press.
https://www.satujam.com/sejarah-teleskop/ di akses 3 Juni 2017.
http://www.penemuanterbaru.com/2015/10/penemu-teleskop.html diakses 3 Juni 2017.
Jangan lupa download aplikasi Astro History dari androidmu melalui link berikut untuk memudahkan membaca artikel ini.
Download Aplikasi Astro History Android
https://www.satujam.com/sejarah-teleskop/ di akses 3 Juni 2017.
http://www.penemuanterbaru.com/2015/10/penemu-teleskop.html diakses 3 Juni 2017.
Jangan lupa download aplikasi Astro History dari androidmu melalui link berikut untuk memudahkan membaca artikel ini.
Download Aplikasi Astro History Android
Nice share. Please share this too.
BalasHapus1. Armasight - Avenger 10X Gen 3 Bravo MG Long Range Night Vision Monocular : http://www.medicopes.com/products/Armasight-%252d-Avenger-10X-Gen-3-Bravo-MG-Long-Range-Night-Vision-Monocular.html
2. Lunt - 100mm H-Alpha Telescope : http://www.medicopes.com/products/Lunt-%252d-100mm-H%252dAlpha-Telescope.html
3. Optical Guidance Systems - RC 12.5 " f/9, Takahashi EM500 Temma : http://www.medicopes.com/products/Optical-Guidance-Systems-%252d-RC-12.5-%22-f%7B47%7D9%2C-Takahashi-EM500-Temma.html
4. Meade - 12" LX200-ACF (f/10) Advanced Coma-Free Telescope - 1210-60-03 : http://www.medicopes.com/products/Meade-%252d-12%22-LX200%252dACF-%28f%7B47%7D10%29-Advanced-Coma%252dFree-Telescope-%252d-1210%252d60%252d03.html
5. Armasight - Avenger 10X Gen 2+ ID MG Long Range Night Vision Monocular : http://www.medicopes.com/products/Armasight-%252d-Avenger-10X-Gen-2%252b-ID-MG-Long-Range-Night-Vision-Monocular.html