Ilustrasi Sejarah Alam Semesta. Kredit : CERN/NASA.
ASTROHISTORY-Big Bang adalah teori
pembentukan alam semesta yang mengatakan bahwa alam semesta berawal dari sebuah
titik yang memiliki massa super berat, suhu super panas, dan ukuran super
kecil, lebih kecil dari pada atom. Titik tersebut berisi empat gaya fundamental
pembentuk alam semesta yaitu, gaya nuklir kuat, gaya nuklir lemah, gaya
elektromagnetik, dan gaya gravitasi. Lalu tiba-tiba, titik tersebut meledak
atau lebih tepatnya mengembang secara dramatis hingga saat kini membentuk alam
semesta modern. Menurut para astronom professional, Big Bang terjadi
sekitar 13,8 milyar tahun yang lalu. Berikut kronologis nya.
0 Detik saat Big Bang
Masa
terbentuknya titik super berat, super panas, dan super kecil yang berisikan
empat gaya fundamental. Lalu titik tersebut tiba-tiba mengembang secara
dramatis karena sebuah alasan.
10-36 Detik Setelah Big Bang
Inflasi
alam semesta dimulai. Inflasi alam semesta adalah mengembangnya ruang dan waktu
secara tiba-tiba dan cepat. Pengembangan ruang dan waktu ini kecepatannya
melebihi kecepatan cahaya. Hal ini tidak melanggar hukum fisika sebab yang
mengembang adalah ruang dan waktu bukan kecepatan sebuah benda yang bergerak di
dalam ruang dan waktu.
10-32 Detik Setelah Big Bang
Inflasi
alam semesta berakhir. Inflasi alam semesta hanya berlangsung selama 10-4
detik saja.
10-6 Detik Setelah Big Bang
Proton
terbentuk. Proton adalah partikel dari atom yang bermuatan positif. Proton pada
akhirnya nanti akan membentuk inti atom.
0,01 Detik Setelah Big Bang
Neutron
terbentuk dan nukelosintesis dimulai. Neutron adalah partikel dari atom yang
bermuatan netral. Nukelosintesis adalah pembentukan inti atom. Inti atom
terdiri dari proton dan neutron yang telah diikat oleh gaya nuklir kuat. Gaya
nuklir kuat menjaga agar proton dan neutron tidak saling terpisah dan tidak
saling bertabrakan.
3 Menit Setelah Big Bang
Nukleosintesis
berakhir dan elektron terbentuk. Elektron adalah partikel dari atom yang
bermuatan negatif. Pada tahap ini elektron akan mengorbit inti atom dan
membentuk atom untuk pertama kalinya. Atom yang pertama kali terbentuk adalah
atom hidrogen. Hidrogen akan bergabung lagi membentuk atom baru yang bernama
atom Helium. Hidrogen dan Helium adalah bahan utama pembentuk bintang.
380.000 Tahun Setelah Big Bang
Proses
pembentukan atom Hidrogen dan Helium berlangsung cukup lama. Konsentrasi gas
Hidrogen dan Helium juga semakin besar. Suhu alam semesta turun secara drastis
dari 1.000.000.000 K menjadi 3000 K. Saat ini alam semesta dipenuhi oleh kabut
gas Hidrogen dan Helium. Pada tahap ini terbentuklah CMB (Cosmic Microwave
Background). CMB atau radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik adalah
radiasi termal yang mengisi seluruh wilayah alam semesta awal secara seragam ke
berbagai arah. CMB dapat dilihat menggunakan teleskop yang menggunakan
gelombang mikro. CMB dapat dikatakan sebagai cetak biru dari alam semesta saat
usia alam semesta masih 380.000 tahun. Sebuah usia yang masih sangat muda untuk
skala usia kosmik. Setelah CMB terbentuk, era kegelapan kosmik dimulai. Era
kegelapan kosmik adalah era saat alam semesta benar-benar gelap karena cahaya
terblokir oleh kabut Hidrogen dan Helium. Selain itu, pada masa ini
bintang-bintang yang merupakan sumber cahaya belum terbentuk. Hasilnya alam
semesta benar-benar gelap.
200 Juta Tahun Setelah Big Bang
Konsentrasi
gas Hidrogen dan Helium semakin rapat dan akhirnya jatuh kedalam gravitasinya
sendiri. Gas tersebut berputar dengan cepat dan membentuk bola plasma. Semakin
banyak konsentrasi gas Hidrogen dan Helium yang jatuh kedalam gravitasi, dan
mulai mengakibatkan reaksi fusi nuklir. Hasil dari reaksi fusi nuklir ini
berupa cahaya dan panas. Ukuran bola plasma tersebut semakin lama semakin besar
dan mulai bersinar terang. Bola plasma inilah yang disebut dengan bintang. Untuk
pertama kalinya bintang terbentuk dan bersinar ke segala penjuru arah. Bintang
pertama ini mengakhiri era kegelapan kosmik.
5 Milyar Tahun Setelah Big Bang
Bintang-bintang
terus terbentuk dan populasi bintang terus bertambah. Bintang-bintang ini
berkumpul dan membentuk sebuah kolam cahaya besar yang dikenal sebagai galaksi.
Galaksi adalah sebuah struktur yang sangat besar yang berisikan 200 milyar-1
triliun bintang. Galaksi kita yang dikenal sebagai galaski Bimasakti terbentuk
pada saat ini. Suhu alam semesta juga turun menjadi 30 K.
8 Milyar Tahun Setelah Big Bang
Di
lengan orion galaksi Bimasakti sebuah gumpalan gas (Nebula) sedang membentuk
sebuah bintang yang dikenal sebagai matahari. Matahari merupakan bintang kelas
G dan termasuk kategori bintang kerdil kuning.
9 Milyar Tahun Setelah Big Bang
Bagian
dari nebula yang sudah tidak membentuk matahari, berputar membentuk sebuah bola
padat pada titik tertentu dan mengorbit matahari. Bola padat ini dikenal
sebagai planet. Ada 8 planet yang mengorbit matahari yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
13,8 Milyar Tahun Setelah Big Bang
Alam
semesta terus mengembang sampai saat ini. Pengembangan ini dipengaruhi oleh
energi gelap. Energi gelap adalah energi yang sangat berperan dalam ekspansi
alam semesta. Ekspansi alam semesta membuat alam semesta semakin luas dan
semakin dingin karena jarak satu galaksi dengan yang lain semakin menjauh. Saat
ini suhu alam semesta hanya 3 K saja. Sampai saat ini masih belum diketahui
apakah alam semesta akan terus mengembang sampai tidak terbatas atau malah akan
jatuh dalam gravitasinya sendiri yang dikenal sebagai lawan dari teori Big
Bang yaitu teori Big Crucnh.
Berikut adalah video animasi kronologis sejarah Big Bang :
Video Animasi Terbentuknya Alam Semesta. Kredit : YouTube.com/3D Animator
Sumber :
Apriyono, Heru. 2013. The Big Bang Theory: Teori
Terbentuknya Alam Semesta. Yogyakarta: Pustaka Narasi.
Barrow, J.D. 1994. The Origin of the Universe: To the
Edge of Space and Time. New York: Phoenix.
Kolb, Edward & Turner, Michael. 1988. The Early
Universe. Addison: Wesley.
Peacock, John. 1999. Cosmological Physics.
Cambrigdeshire: Cambridge University Press.
http://www.infoastronomy.org/2016/01/big-bang-teori-pembentukan-alam-semesta-paling-relevan.html diakses 16 Mei 2017.
http://www.infoastronomy.org/2017/02/bisakah-kita-melihat-ke-masa-lalu-untuk-menilik-big-bang.html diakses 16 Mei 2017.
http://www.pengertianilmu.com/2015/08/pengertian-teori-ledakan-besar-big-bang.html diakses 16 Mei 2017.
Artikel yang bagus untuk menambah pengetahuan
BalasHapusYa bu. Saya lagi mencoba mengkolaborasikan antara sejarah dan astronomi.
HapusHehehe tak hack bos..
BalasHapusAnying kau... :D wkwkwkw
Hapus