Link Download Aplikasi Astro Histroy

Copy-Paste link berikut ke address bar dan langsung download APK-nya : https://drive.google.com/file/d/0BzJRcXvF3gz3dXk2SnBCblh6R28/view?usp=drivesdk

Link Download Aplikasi Astro History Trivia

Copy-Paste link berikut ke address bar dan langsung download APK-nya : https://drive.google.com/file/d/0BzJRcXvF3gz3QTJLUDFiUzI0YWc/view?usp=drivesdk

Minggu, 28 Mei 2017

NICOLAUS COPERNICUS SANG REVOLUSIONER HELIOSENTRIS

http://images.mid-day.com/images/2015/feb/nicolaus-copernicus.jpg 
Nicolaus Copernicus. Kredit : Biography.com

ASTROHISTORY-Dari zaman kuno hingga sekarang, perdebatan kerap terjadi mengenai sebenarnya Bumi menjadi pusat semesta atau tidak. Pada era sekarang telah banyak orang mempercayai bahwa Bumi planet ketiga dalam Tata Surya mengelilingi Matahari selama 365,25 hari atau setahun. Hal ini tidak lepas dari teori Heliosentris yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Nicolaus Copernicus. Siapakah Copernicus? Dan apa itu teori Heliosentris? Mari menelusuri bersama-sama melalui penjelasan di bawah ini. 

Pemuda yang Haus Ilmu Pengetahuan
Lahir di Polandia pada tanggal 19 Februari 1473, Copernicus muda adalah seorang yang sangat haus akan ilmu pengetahuan. Selama masa muda, Copernicus mengenyam pendidikan di berbagai Universitas diantaranya Universitas Krakow, Universitas Bologna, Universitas Padua, dan Universitas Ferarra. Copernicus tidak hanya mengambil satu bidang saja. Bidang yang digeluti oleh Copernicus antara lain Matematika, Hukum Kanon, Kedokteran, Ekonomi,dan Astronomi. Bermula dari Copernicus yang membaca karya-karya Astronomi dari bangsa Yunani Kuno, Copernicus memutuskan mempelajari bahasa Yunani agar mengetahui secara langsung arti tulisan-tulisan yang dibuat oleh para pendahulunya tadi. 

Penelitian yang Berbuah Teori Revolusioner
Setelah menyelesaikan seluruh pendidikannya, Copernicus merangkap berbagai pekerjaan yaitu menjadi Penerjemah, Penasihat Gereja, hingga Dokter. Kesibukan ini tidak lantas membuat Copernicus lupa akan kecintaannya terhadap bidang Astronomi. Saat membaca karya Ptolemus dan Aristoteles yang menyatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta (geosentris), Copernicus bertanya-tanya jika benar Bumi adalah pusat alam semesta, lantas bagaimana gerakan-gerakan aneh yang dilakukan oleh planet-planet dan bintang-bintang bisa terjadi? Copernicus lalu membuat dua model Tata Surya satu berpusat pada Bumi dan satunya lagi berpusat pada Matahari. Dengan membandingkan hasil pengamatan sehari-hari dan perhitungan matematis, Copernicus sampai pada kesimpulan bahwa model Tata Surya yang berpusat pada Matahari sesuai dengan hasil penelitiannya.

Heliosentris yang Menggemparkan Dunia Kegerejaan
Copernicus menulis setebal kurang lebih sekitar 40 halaman tentang proses penelitian yang melahirkan teori Heliosentris yang menyatakan bahwa Bumi mengelilingi Matahari. Setelah membacakan temuan ini kepada pihak Gereja, pihak gereja langsung menuduh Copernicus sebagai pembohong dan kafir karena telah melecehkan kepercayaan gereja selama bertahun-tahun. Memang pada waktu itu kebanyakan orang masih percaya dengan teori Geosentris, bahkan pihak gereja sendiri mempercayai bahwa Geosentrislah yang benar. Sebelum Copernicus sebenarnya telah ada yang mengemukakan teori Heliosentris ini yaitu Aristarchus dan Samos di abad ketiga, sayang mereka berdua tidak bisa membuktikannya. Tetapi model Heliosentris Coperncius telah dilengkapi perhitungan sistematis mengenai Matahari sebagai pusat Tata Surya beserta jarak planet-planet yang mengelilinginya. Coperncius lantas dicap sebagai musuh gereja. Copernicus diasingkan oleh pihak gereja. Tetapi Copernius tidak putus asa, tulisan setebal 40 halaman tadi, disempurnakan lagi dan siap dijadikan buku. Buku ini diberikan kepada Paus Paulus III dengan harapan teori Heliosentris bisa diterima. Namun Paus justru memberi instruksi bahwa Buku Copernicus adalah buku larangan yang tidak boleh dibaca. Copernicus sangat kecewa berat dan terserang stroke. Pada tanggal 24 Mei 1543 Copernicus meninggal dunia sambil memeluk bukunya.   
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e8/De_Revolutionibus_manuscript_p9b.jpg
 Salah Satu Halaman Tulisan Copernicus. Kredit: Thamas Filipi

https://vanadam.files.wordpress.com/2011/09/copernicus1-1.jpg
Sampul Buku Copernicus. Kredit: library.usyd.edu.au
 
Heliosentris di Era Modern
Pada jaman renaisans, teori Heliosentris mulai menemukan banyak pendukung hingga sekarang. Banyak ilmuwan yang memurnikan kebenaran dari teori Heliosentris yang dikemukakan oleh Copernicus diantaranya Galileo Galilei, Johanes Kepler, hingga Isaac Newton. Bahkan Albert Einstein berhasil menyempurnakan teori Heliosentris, menurut Einstein Matahari beserta benda-benda Tata Surya mengelilingi sebuah titik yang bernama titik Barycenter atau titik pusat massa berdasarkan teori relativitasnya. Titik ini terletak sekitar 10.000 km saja dari pusat Matahari menggunakan rumus persamaan gravitasi. Sebab itu planet-planet nampak seperti mengelilingi Matahari. Apakah Matahari juga mengelilingi titik ini? Jawabannya adalah iya. Tetapi karena diameter Matahari mencapai 1.300.000 km jadi seolah-olah Matahari hanya diam saja di pusat massa tersebut.

Pelajaran yang bisa diambil dari seorang Copernicus adalah bahwa jangan ragu untuk mengemukakan kebenaran walau banyak orang yang menentang. Dan sebagai orang yang menerima kebenaran jangan lantas langsung mencemooh kebenaran tersebut. Teliti terlebih dahulu, jika sesuai dengan hasil eksperimen maka kebenaran tersebut harus dikembangkan agar kemurniannya lebih kuat seperti yang dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan pendukung Copernicus. Dan jika tidak sesuai dengan hasil penelitian maka cari dimana kesalahannya dan koreksi agar teori tersebut kebenarannya bisa dipertanggung jawabkan. Hargai setiap teori yang dikemukakan oleh seseorang dan jangan langsung mencemoohnya karena akan terlihat bodohnya jika langsung mencemooh teori tersebut.   

Berikut ada video ilustrasi yang menggambarkan seperti apa Tata Surya bergerak di dalam galaksi Bimasakti.

Video Ilustrasi. Kredit: YouTube.com/Slamet Muljono

Nicolaus Copernicus Mini Biografi. Kredit: YouTube.com/Biography
Sumber :
Endarto, Danang. 2005. Pengantar Kosmografi. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Nasution, Andi Hakim. 1989. Pengantar ke Filsafat Sains. Jakarta: Pustaka Litera Antarnusa.
Solihin. 2007. Pemikiran Filsafat dari Klasik Hingga Modern. Bandung: Pustaka Setia.


Jangan lupa download aplikasi Astro History dari androidmu melalui link berikut untuk memudahkan membaca artikel ini.
Download Aplikasi Astro History Android

Rabu, 24 Mei 2017

MENELUSURI ASAL USUL KEHIDUPAN DI BUMI


Bumi. Kredit: NASA
ASTROHISTORY-Sampai sekarang, Bumi planet ketiga di tata surya dianggap satu-satunya planet yang terdapat kehidupan kompleks. Berjarak kurang lebih 150 juta kilometer dari Matahari, Bumi terletak di zona laik huni dan zona habitasi sekaligus atau lebih dikenal dengan zona Goldilocks. Zona laik huni adalah zona dimana planet dapat menopang air dalam bentuk cair dan zona habitasi adalah zona dimana planet berpotensi menopang kehidupan. Lantas bagaimana kehidupan bisa terjadi di Bumi hingga ada saat ini? Untuk menjawab hal tersebut mari menelusuri asal mula kehidupan di Bumi. 

Pembentukan Bumi dan Bulan
4,5 miliar tahun lalu, sisa-sisa puing Matahari secara ajaib dengan bantuan gravitasi berhasil membentuk sebuah bola besar yang dikenal dengan proto-Bumi. Lalu muncul sebuah planet kuno sebesar setengah Bumi yang bernama Theia entah dari mana secara dramatis menghantam proto-Bumi. Tabrakan kedua planet menghasilkan dua benda langit baru yaitu Bumi dan Bulan. Usia Bumi dan Bulan hanya terpaut sekitar 100.000 tahun saja.

Terbentuknya Lautan
Saat kondisi Tata Surya belum stabil, banyak komet yang menghantam Bumi akibat terpengaruh oleh gravitasi Matahari. Bumi dibombardir oleh komet selama kurang lebih 100 juta tahun lamanya. Karena komet adalah bongkahan bantuan es yang meleleh maka komet mengandung air dan kristal garam. Air ini lambat laun memenuhi seluruh permukaan Bumi yang masih panas sehingga menciptakan awan massif yang mengandung hujan asam sulfat yang luar biasa deras. Hujan ini diketahui merupakan hujan termasif yang pernah ada dalam sejarah Bumi karena berlangsung hingga ribuan tahun yang menyebabkan menambah volume air laut setinggi 60 meter diberbagai penjuru Bumi. Hujan ini ada karena pengaruh gravitasi Bulan yang kala itu masih berjarak sekitar 50.000 km dari Bumi yang mengakibatkan Bumi mengalami musim hujan yang sangat ekstrim. Saat Bulan menjauh sejauh 360.000 km (jarak saat ini) sekitar 3,9 miliar tahun yang lalu. Kondisi Bumi mulai stabil.

Ilustrasi Komet yang Membombardir Bumi. Kredit: Nat Geo Wild

Terbentuknya Daratan
Aktivitas tektonik Bumi yang terjadi mulai 3900-600 juta tahun silam melahirkan banyak pulau-pulau baru. Gunung-gunung berapi dasar laut juga turut andil membentuk pulau-pulau vulkanik. Kombinasi aktivitas tektonik dan vulkanik ini melahirkan sebuah daratan yang sangat luas yang dikenal sebagai superbenua Rodinia. Rodinia dianggap sebagai benua pertama dimuka Bumi walau hal ini masih menjadi perdebatan dikalangan ilmuwan.
  
Oksigenifikasi
Oksigenifikasi adalah proses pelepasan oksigen secara besar-besaran menuju atmosfer Bumi. Oksigenifikasi dilakukan oleh kumpulan bakteri yang disebut dengan Stromatolit yang merupakan bakteri pertama yang melakukan fotosintesis. Proses oksigenifikasi berlangsung antara 3500-500 juta tahun silam. Akibat adanya oksigen secara mendadak ini mengakibatkan Bumi mengalami jaman es global antara 1500-700 juta tahun lalu.
http://harianbernas.com/online/public/foto_news/image_news_535/01474011233stromatolit-australia.jpg
  Stromatolit. Kredit: HarianBernas.com
Flora dan Fauna pertama
Kehidupan hewan muncul lebih dulu di dalam laut yang didominasi oleh ikan-ikan purba, hewan bercangkang keras (Trilobit) dan sejenis cumi-cumi. Sedangkan tumbuhan pertama ada di Bumi diyakini yaitu tumbuhan Pohon Wattieza. Flora dan Fauna pertama ini muncul sekitar 500-250 juta tahun lalu di era Paleozoikum. Flora dan fauna bisa ada karena Bumi telah memiliki lapisan ozon yang memungkinkan kehidupan awal berlangsung. 

 http://eshop.prirodniny.cz/Fotografie/Zbozi/Original/g_chasmops_praecurrens___3.jpg
Trilobit. Kredit: Pinterest.com
Dinosaurus Berkuasa
Kehidupan di laut bergeser ke daratan. Awal mula daratan hanya dihuni oleh serangga-serangga purba. Lalu muncul sejenis reptil raksasa yang dikenal saat ini sebagai Dinosaurus. Para ilmuwan meyakini Dinosaurus hidup dari 250-65 juta tahun yang lalu. Pada saat yang sama muncul superbenua Pangea yang merupakan nenek moyang benua modern saat ini. Dinosaurus sendiri sekarang tinggal fosil, banyak yang membuat teori tentang punahnya Dinosaurus seperti hantaman meteor, letusan gunung api raksasa, hingga wabah penyakit.

Mamalia Muncul    
Setelah Dinosaurus punah, eksistensinya digantikan oleh mamalia yang memiliki ukuran kecil. Mamalia muncul sekitar 65 juta tahun silam. Mamalia sendiri dibagi menjadi dua kelompok besar waktu itu yaitu jenis primata dan tikus yang mulai mendominasi Bumi.

Manusia Purba
Manusia purba pertama muka Bumi muncul sekitar 2,5 juta tahun lalu dari jenis Austrlopithecus Africanus. Jenis ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru Bumi menjadi Homo Neanderthal (Eropa) dan Homo Erectus (Asia). Manusia purba ini masih menjadi perdebatan apakah betul merupakan nenek moyang dari manusia modern yang dikenal sebagai Homo Sapiens.

Manusia Modern
Para penganut agama abrahamik percaya bahwa Adam-lah sebagai nenek moyang seluruh umat manusia modern. Adam diyakini turun ke Bumi sekitar 8000 tahun yang silam atau 6000 tahun SM. Adam menikah dengan Hawa dan beranak pinak sepanjang tahun. Anak-anak Adam inilah yang nantinya akan menghasilkan peradaban-peradaban menakjubkan seperti peradaban Mesir kuno, Peradaban Mesopotamia, dan lain-lain.

Abad Modern
Abad modern telah berlangsung sekitar 200 tahun yang lalu. Manusia mendominasi di segala lini kehidupan. Sampai tulisan ini dibuat, tidak ada yang tahu kapan peradaban umat manusia akan berakhir.

Manusia seharusnya sadar bahwa mereka bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang menguasai Bumi saat ini. Dinosaurus pun pernah menguasai Bumi namun punah karena suatu sebab. Karena itu manusia harus siap jika sewaktu-waktu mereka diujung kepunahan. Menjaga Bumi adalah salah satu cara untuk memperpanjang eksistensi manusia bukan malah berbuat kerusakan dengan menebar isu negatif dan peperangan. 

Berikut sejarah lengkap bumi yang terangkum dalam sebuah film dokumenter berjudul Earth The Making Of Planet.


Earth The Making Of Planet. Kredit: YouTube.com/Showmitra Majumder

Sumber :
Ischak. 1991. Geografi 2A. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara. 
Marsha Barber & Kelly S. Kissamis. 1990. Earth Science. USA, Glenview, Illinois: Scott, Foresman and Company.
Wirdiyatmoko, K, & Bintarto. 2006. GEOGRAFI SMA , Jakarta:  Erlangga. 

di akses 24 Mei 2017.

Ramalan