Ilustrasi Galaksi Bimasakti. Kredit : NASA/ESA.
ASTROHISTORY-Galaksi
Bimasakti adalah galaksi tempat manusia tinggal. Galaksi sendiri adalah
struktur supermasif yang terdiri atas jutaan bahkan triliyunan bintang,
nebula-nebula, lubang hitam, triliyunan planet dan segala bentuk manifestasinya
yang terikat secara unik oleh gravitasi. Galaksi Bimasakti memiliki ukuran
diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan berisikan kurang lebih 200-400 milyar
bintang.
Pertanyaan lalu muncul, bagaimana struktur sebesar ini bisa
terbenuk? Untuk mengetahuinya mari simak rekam jejak pembentukan Galaksi
Bimasaki berikut ini :
13, 2 Milyar Tahun Lalu
600 juta tahun setelah Big Bang, bintang-bintang purba
berukuran sangat massif terbentuk setelah melewati era kegelapan yang cukup
panjang. Bintang-bintang purba ini merupakan bahan penyusun awal Galaksi
Bimasakti. Bintang-bintang purba ini terbentuk dari kabut hidrogen yang pada
waktu itu menyebabkan era kegelapan. Saat bintang-bintang purba terbentuk, era
kegelapan telah berakhir. Satu hal yang mendorong kabut hidrogen tadi menjadi bintang purba adalah gravitasi.
Hipernova
Bintang-bintang purba ini karena memiliki ukuran yang sangat besar
hanya memiliki durasi hidup maksimal kurang lebih 10 juta tahun saja. Bintang
purba ini selanjutnya meledak secara dramatis melalui sebuah peristiwa yang
dikenal dengan Hipernova. Hipernova mengahancurkan bintang purba menjadi debu nebula.
Nebula ini selanjutnya membentuk bintang-bintang baru dengan ukuran lebih kecil. Hipernova juga terjadi akibat dari bintang purba yang jatuh ke dalam gravitasinya sendiri. Uniknya, saat inti bintang purba ini semakin menyusut akibat gravitasi, tubuh bintang malah menjadi besar dan siap melontarkan semua materi tubuh bintang menjadi debu nebula melalui proses Hipernova tersebut.
Pembelahan
Peristiwa Hipernova diatas dapat dianalogikan dengan sebuah bakteri
yang membelah diri. Satu bakteri besar membelah menjadi dua bakteri. Dua
bakteri menjadi empat bakteri dan seterusnya hingga menjadi sebuah kumpulan
bakteri. Sama dengan itu bintang purba meledak menjadi beberapa bintang baru hingga
menjadi gugus bintang yang siap menjadi proto-galaksi atau calon galaksi.
Penyatuan
Proto-proto galaksi telah terbentuk kurang lebih sekitar 10 milyar
tahun yang lalu. Sekali lagi gravitasi bekerja secara ajaib, proto-proto
galaksi tadi saling mendekat satu sama lain dan bergabung menjadi satu galaksi
besar.
Pusat Bimasakti dilihat dari Bumi. Kredit : Irwan Priyanto
Galaksi Bima Sakti Era Sekarang
Jadi Galaksi Bimasakti pada
mulanya hanya terbentuk dari beberapa bintang purba saja. Bintang-bintang purba
tersebut meledak dan membentuk bintang-bintang baru, siklus ini terus berulang
hingga terbentuklah proto-proto galaksi yang terus bergabung membentuk satu
galaksi utuh yang sekarang dikenal dengan Galaksi Bimasakti. Dengan mengetahui
sejarah pembentukan Galaksi Bimasakti, manusia juga harus belajar darinya.
Bimasakti berisi 200 hingga 400 milyar bintang, tapi struktur tersebut tidak
tercerai berai karena terdapat gravitasi yang menahan bintang-bintang tersebut
agar tetap pada jalurnya. Bumi berisi bermacam-macam manusia, manusia harus
tetap bersatu menjaga perdamaian dengan cara mengembangkan sikap toleransi
sebagai gravitasi. Toleransi dapat mempersatukan manusia-manusia walau manusia
di bumi ini memiliki beragam keyakinan. Sehingga dengan toleransi manusia tetap
hidup dalam keyakinan mereka sendiri tanpa harus mengubah keyakinan mereka. Sama halnya dengan
gravitasi yang membuat masing-masing bintang tetap berjalan pada jalur
lintasannya agar Bimasakti tetap utuh.
Berikut adalah video animasi tentang pembentukan Galaksi Bimasakti :
Berikut adalah video animasi tentang pembentukan Galaksi Bimasakti :
Video Animasi Pembentukan Galaksi Bimasakti. Kredit : YouTube.com/kiageng guntur
Sumber :
Stott, Carle. 2007. Bintang dan Planet. Jakarta: Erlangga.
Paul, E. R. 1993. The Milky Way Galaxy and Statistical Cosmology.
Cambridgeshire. Cambridge University Press.
Belkora, L. 2003. Minding the Heavens: the Story of our
Discovery of the Milky Way. Amerika Serikat: CRC Press
https://langitselatan.com/2010/07/02/menggali-catatan-sejarah-bima-sakti/ diakses 17 Mei 2017.
http://langitselatan.com/2014/09/19/asal-usul-terbentuknya-galaksi-cakram/ diakses 17 Mei 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar